Menurut Dermawan Sjahrial (2012:200)
Jumlah persediaan yang harus tetap ada pada saat pemesanan dilakukan disebut
dengan titik pesan kembali (Reorder Point ).
Sedangkan menurut Sudana (2011:227)
Pada tingkat persediaan berapa pemesanan harus dilakukan agar barang datang
tepat pada waktunya disebut dengan Reorder Point (ROP).
Reorder Point ialah titik dimana harus diadakan pesanan lagi sedemikian rupa sehingga kedatangan
atau penerimaan barang yang dipesan itu tepat pada waktu dimana persediaan
diatas safety stock sama dengan nol.
Dalam penentuan/penetapan Reorder
Point kita harus memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut :
a. Lead Time. Lead time adalah waktu yang dibutuhkan antara barang yang
dipesan hingga sampai diperusahaan.
b. Tingkat pemakaian bahan baku rata-rata persatuan waktu tertentu
(Procurement Lead Time)
c. Persediaan Pengaman (Safety Stock), yaitu jumlah persediaan barang minimum yang
harus dimiliki oleh perusahaan untuk menjaga kemungkinan keterlambatan
datangnya bahan baku
Dari ketiga faktor di atas, maka reorder point dapat dicari dengan rumus
berikut ini :
Keterangan :
LT
= Lead Time
AU =
Penggunaan bahan baku
SS = Safety Stock
Reorder Point dapat ditetapkan dengan berbagai cara, antara
lain dengan :
1) Menetapkan
jumlah penggunaan selama lead time dan ditambah dengan
persentase tertentu. Misalnya ditetapkan bahwa safety stock sebesar
50% dari penggunaan selama lead time dan ditetapkan bahwa lead
timenya adalah 6 hari, sedangkan kebutuhan barang setiap harinya adalah 3
unit/hari.
ROP = (6 x 3) + 50% (6 x 3)
= 18 + 9
= 27 unit
2) Dengan
menetapkan penggunaan selama lead time dan ditambah dengan
penggunaan selama periode tertentu sebagai safety stock, misalkan
kebutuhan selama 4 hari.
ROP
=
(6 x 3) + (4 x 3)
=
18 + 12
= 30 unit
Dari contoh yang terakhir ini dapatlah dikatakan bahwa “reorder
point”-nya adalah pada jumlah 30 unit, ini berarti bahwa pesanan harus
dilakukan pada waktu jumlah persediaan tinggal 30 unit.
Terdapat dua system yang dapat
diterapkan untuk menentukan kapan pemesanan kembali
diadakan, yaitu :
1.
Sistem Quantity Reorder Point (Q/R System)
Yang
dimaksud dengan System Quantity Reorder
Point adalah jumlah persediaan yang diorder kembali sangat
tergantung pada kebutuhan persediaan untuk proses konversi, pada kenyataannya
penggunaan persediaan bahan tidak pernah konstan dan selalu bervariasi.
2.
Sistem Persediaan Periodik
Sistem ini
merupakan cara pemesanan secara Interval Waktu Konstan (setiap; Minggu, Bulan,
atau Triwulan, dsb), tetapi jumlah pesanan bervariasi tergantung pada
berapa jumlah penggunaan bahan antara waktu pesanan yang lalu dan waktu pemesanan
berikutnya. Oleh sebab itu berdasarkan interval waktu yang
tetap maka pesanan kembali (reorder point) dilakukan tanpa
memperhatikan jumlahpersediaan yang masih ada.
Penentuan Titik Pemesanan Ulang (Reorder Point) Persediaan
Barang Dagangan
Dilihat dari contoh masalah pada PT. FastFood Indonesia cabang Medan,
diketahui juga bahwa permintaan persediaan Pepsi Cola setiap penggunaannya di
asumsikan 3 BIB dan waktu tunggunya adalah 5 hari, maka titik pemesanan
ulangnya dapat ditentukan yaitu :
d = 3 BIB
L = 5 hari
Reorder Point dapat ditetapkan dengan berbagai cara, antara lain dengan :
a. Menetapkan
jumlah penggunaan selama lead time dan ditambah dengan persentase tertentu.
Misalnya ditetapkan bahwa safety stock sebesar 60% dari
penggunaan selama lead time dan dtetapkan bahwa lead timenya adalah 5 hari,
sedangkan kebutuhan barang setiap harinya adalah 3 BIB/hari.
ROP =
(5 x 3) + 60% (5 x 3)
= 15 + 9
= 24 BIB
b. Dengan menetapkan penggunaan
selama lead time dan ditambah dengan penggunaan selama periode
tertentu sebagai safety stock, misalkan kebutuhan selama 4 hari,
ROP
= (5 x 3) + (4 x 3)
=
15 + 12
= 27
BIB
Dari contoh yang terakhir ini
dapatlah dikatakan bahwa “reorder point”-nya adalah pada jumlah 27
BIB, ini berarti bahwa pesanan harus dilakukan pada waktu jumlah persediaan
tinggal 27 BIB. Untuk titik pemesanan ulang atau Reorder Point seperti
pembahasan diatas yaitu pada saat Pepsi Cola tinggal 27 BIB artinya adalah
pesanan persediaan barang akan dilakukan kembali ketika tingkat persediaan
Pepsi Cola tersisa 27 BIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar